Halaman Ini berisi tentang Informasi2 tentang Astronomi terkait kejadian alam yang berada di luar angkasa maupun kejadian di bumi. Sehingga membantu masyarakat mengetahui dengan jelas kapan terjadinya suatu peristiwa, sehingga dapat menikamti fenomena2 langka yang terjadi dilangit maupun di bumi.

Selasa, 24 Maret 2015

“FENOMENA ASTRONOMI BULAN APRIL”



Selamat Datang Bulan April, dimana pada bulan ini ada fenomena yang istimewa dari biasanya dan langka yakni gerhana bulan total. Selain itu masih banyak lagi fenomena yang bisa disaksikan pada bulan april ini berikut diantaranya:

TANGGAL

4= Gerhana Bulan Total, Fenomena gerhana ini akan menjadi pembuka fenomena astronomi dibulan april ini, gerhana bulan total ini dapat disaksikan dari kawasan Amerika Utara, Oceania, Selandia Baru, Australia, Asia Timur, dan Asia Tenggara termasuk wilayah Indonesia.  Waktu terjadinya gerhana bulan total di Indonesia yaitu 17.15 – 20.45 WIB, 18.15 – 21.45 WITA, 19.15 – 22.45 WIT, sesuaikan waktu daerah kalian masing-masing. Gerhana Bulan Total ini merupakan yang tersingkat fase totalnya diantara ke-4 gerhana bulan tetrad yang berurutan antara tahun 2014-2015. Semoga cuaca cerah saat pengamatan nantinya.

4= Bulan Purnama, ya setelah gerhana bulan total selesai bulan akan nampak purnama kembali jadi satu paket bersama gerhana bulan.

5= Konjungsi Bulan – Spica bisa disaksikan mulai pukul 19.00 – 05.00 waktu setempat, spica adalah bintang terang pada rasi Virgo.

8= Konjungsi Trio Bulan – Antares  – Saturnus bisa disaksikan mulai pukul 21.30 – 05.00 waktu setempat.

19= Fase Bulan Baru

21= Konjunsgi Bulan – Venus bisa disaksikan mulai pukul 18.00 – 19.30 waktu setempat arah barat langit.

22-23= Puncak Hujan Meteor Lyirids, fenomena ini bisa mulai disaksikan pada tanggal 16 s/d 25 April 2015, dan puncaknya terjadi pada tanggal 22-23 april yang akan menghasilkan meteor sekitar 20 meteor/jamnya, waktu pengamatan dimulai pukul 00.00 – 05.00 waktu setempat arah utara atau bebas sesuai kenyamanan karena meteor bisa terlihat dari mana saja, dan pastikan cuaca cerah dan jauh dari polusi cahaya untuk melihat hujan meteor.

26= Konjungsi Bulan – Jupiter bisa disaksikan mulai pukul 18.00 – 23.00 waktu setempat.

27= Konjungsi Bulan – Regulus bisa disaksikan mulai pukul 18.00 – 00.00 waktu setempat. Regulus merupakan bintang terang pada rasi Leo.

PLANET – PLANET YANG TERLIHAT DI BULAN APRIL 2015:

-          Venus, pukul 18.00 – 19.30 waktu setempat mag.semu -3,55 arah barat.
-          Jupiter, pukul 18.00 – 23.00 waktu setempat mag.semu -1,80 arah diatas kepala.

-          Saturnus, pukul 21.30 – 05.00 waktu setempat mag.semu +0,42 arah timur – zenith.

Kumpulan Foto Konjungsi Bulan - Venus 22-23 Maret 2015





credit: Fahmy Anggawi

Credit: Surya An

Credit: Iin Mutmainnah

Credit: Okky Frista Damayanti

Credit : Agung Darmawan

Credit: Ary Praptha




Jumat, 20 Maret 2015

Kumpulan Foto Gerhana Matahari Total 20 Maret 2015



Langit terlihat gelap di Svalbard saat puncak Gerhana Matahari Total tadi.

Credit: skyNews

Total solar eclipse from faroe islands by @Astrofotografen 

Puncak Gerhana Matahari Total dari Svalbard.

sumber. Slooh

Antusias warga Cornwall, Inggris menyaksikan Gerhana Matahari.

Credit: ITV News

Stunning image of the solar eclipse in Cork, Ireland.

Credit: @romclaughlin: 

Foto Gerhana Matahari terlihat diambil dari kawasan negara Irlandia, yang dekat garis totalnya terlihat Matahari tertutup oleh bulan sekitar 95%.

credit:MeganMcDonald

 Foto Gerhana Matahari terlihat dari kawasan negara Irlandia.

credit:Belfast Telegraph

Foto Gerhana Matahari terlihat dari kawasan Scotlandia.

credit:Sunnyside Antiques 

Foto Gerhana Matahari terlihat dari kawasan Bristol, Inggris. Dikabarkan cuaca disana saat terjadi gerhana berawan.

credit: ITV News

 Inilah puncak Gerhana Matahari Total yang berhasil diabadikan dari negara Kepulauan Faroes pukul 9.42 am, durasi totalnya sekitar 2 menit.

sumber: The Telegraph

INTERMEZZO: Pesepakbola profesional Bayern München, Xabi Alonso, juga ikut menyaksikan gerhana matahari dari Jerman saat ini. 

sumber: @infoAstronomy

Sabtu, 07 Maret 2015

Sisi Gelap Bulan


Bulan berubah bentuk setiap malamnya, dari bentuk sabit,
hingga purnama. Kamu tentu tau, itu adalah karena peristiwa
bulan yang mengelilingi bumi. Tapi tahukah kamu seperti bumi
kita yang berputar pada porosnya, apakah bulan juga berputar
pad porosnya, tapi kenapa kita tidak pernah melihat bulan di
langit terlihat sedang berputar seperti bola basket yang kita
Hampir kebanyakan planet dan satelitnya
memilki 2 jenis gerakan, yaitu gerakan berputar pada porosnya
(berotasi) dan gerakan mengelilingi pusat acuan (ber-evolusi).
Misalnya bumi kita, gerakan rotasi bumi menyebabkan
perubahan siang dan malam, dan gerakan revolusi bumi dalam
mengelilingi matahari menyebabkan perubahan musim.
Namun bulan kita ini memiliki hal yang unik, yaitu masa
berotasi dan berevolusinya adalah SAMA. Artinya waktu yang
ditempuh bulan untuk melakukan satu putaran penuh
mengelilingi bumi adalah SAMA dengan waktu yang diperlukan
untuk berputar pada porosnya yaitu selama 27,3 hari

.
Hal ini menyebabkan hanya satu sisi bulah saja yang selalu
menghadap bumi, kamu bisa bayangkan misal kamu berada di
tengah semetara terman kamu bergerak mengelilingi kamu
dengan wajah terus menghadap kamu, kamu hanya akan melihat
wajah temanmu, tidak pernah kamu melihat punggung teman
kamu itu. Begitu juga bulan, kita di bumi tidak pernah melihat
bagaimana bentuk dan rupa sisi bulan yang lain.
Karena tidak pernah terlihat dari bumi, maka untuk mengetahui
bagaimana bentuk dan rupa sisi bulan yang lain itu perlu
dilakukan dengan penjelajahan luar angkasa. Sisi lain bulan
pertama kali di potret oleh satelit Soviet Luna 3 pada tahun
1959, dan pertama kali di lihat oleh mata manusia pada ekpedisi
Apollo 8 tahun 1986 oleh astornot William Anders.
Karena posisinya yang selalu terlindung dari berbagai transmisi
radio dari bumi, maka sisi bulan ini dapat dijadikan lokasi radio
teleskop (yaitu teleskop radio berkekuatan tinggi yang
digunakan untuk mengamati alam semesta).
Begitulah, jika malam ini kamu melihat bulan, maka itulah sisi
bulan yang selalu "menghadap" bumi dengan setia dari dulu
hingga nanti tanpa kita di bumi pernah melihat sisi
"belakangnya".***
Sumber: paguyubanpulukadang