Halaman Ini berisi tentang Informasi2 tentang Astronomi terkait kejadian alam yang berada di luar angkasa maupun kejadian di bumi. Sehingga membantu masyarakat mengetahui dengan jelas kapan terjadinya suatu peristiwa, sehingga dapat menikamti fenomena2 langka yang terjadi dilangit maupun di bumi.

Minggu, 31 Juli 2016

“5 Planet Tata Surya Akan Terlihat Selama Agustus 2016”


5 planet tata surya seperti Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, dan Saturnus akan terlihat selama bulan agustus ini. Ke-5 planet ini akan mulai terlihat selepas senja sore sekitar pukul 18.00 waktu setempat dimana penampakan planet tersebut bisa diamati.  Penampakan planet berbeda dengan bintang, letak perbedaannya yakni apakah berkedip/tak berkedip jikalau tak berkedip itu merupakan planet. Selain itu pergerakan posisi planet sedikit berubah setiap harinya.

Bagaimana Penampakannya?
Selama bulan Agustus 2016 nanti kalian bisa mengamati 5 planet ini.
Dimulai dengan 3 objek planet diarah barat. Kalian bisa melihat planet Venus terlebih dahulu yang terlihat sangat terang namun sedikit redah diarah barat dengan mag.semu (-3,3), diatasnya Venus kamu akan melihat planet Merkurius penampakannya sedikit lebih redup dari Venus & Jupiter dengan mag.semu (+0,3), diatas Merkurius ada planet Jupiter. Planet Jupiter ini cukup terang seperti setengah terangnya planet Venus dengan mag.semu (-1,3), ketiga planet ini bisa terlihat diarah barat hingga pukul 19.00 waktu setempat.


Disisi lain ketika pukul 18.00 waktu setempat sambil kamu melihat ketiga objek planet diarah barat arahkan pandangan kamu keatas langit akan terlihat 2 planet lain yakni Mars dan Saturnus. Kedua planet ini sedang berada diposisi rasi Scorpio/Kalajengking. Kalian akan mudah menemunkan rasi ini karena bentuknya mirip hewan kalajengking. Mars akan terlihat seperti bintang merah tak berkedip dengan mag.semu (-0,4), sedikit diatasnya ada planet Saturnus namun sedikit lebih redup dari Mars dengan mag.semu (+0,5). Posisi kedua planet ini berdekatan dengan bintang Antares, salah satu bintang paling terag dirasi scorpio. Planet Mars & Saturnus ini bisa disaksikan hingga pukul 00.00 waktu setempat dimana kedua objek ini tenggelam diarah barat.

Kamis, 28 Juli 2016

Fenomena Astronomis Agustus 2016


TANGGAL:

3 = Fase Bulan Baru / New Moon

4 = Konjungsi Bulan - Venus pukul 18.00 - 18.30 waktu setempat arah barat.

5 = Formasi segaris 4 objek langit Jupiter-Bulan-Merkurius-Venus
4 Objek cantik ini akan membentuk formasi garis lurus diarah barat langit dimana Jupiter saat itu berada diposisi tertingginya diantara 3 objek lain, dibawah planet Jupiter sekitar 10° kebawah ada penampakan Bulan sabit dan dibawahnya lagi sekitar 5° ada planet Merkurius yang tampak sebagai bintang tak berkedip namun sedikit lebih redup dari Jupiter & Venus, dan dibawah Merkurius sekitar 8° ada penampakan planet paling terang dilangit malam yakni Venus yang magnitudo semunya sekitar (-3,3). 4 Objek langit ini bisa disaksikan selepas senja sore sekitaran pukul 18.00 waktu setempat.

6 = Okultasi Jupiter & Konjungsi Bulan - Jupiter 18.00 - 20.00 waktu setempat arah barat.
Fenomena okultasi jupiter akan terjadi di Indonesia namun sayangnya terjadinya okultasi sekitar pukul 08.00 - 09.00 WIB pagi hari, akibatnya fenomena ini tidak bisa teramati oleh mata kita. Kita harus bersabar menunggu tanggal 3 November 2026 dimana okultasi jupiter bisa terlihat di Indonesia dikarenakan terjadinya dimalam hari.

8 = Konjungsi Bulan - Spica pukul 18.00 - 22.00 waktu setempat.

11 = Konjungsi Bulan - Mars pukul 18.00 - 00.00 waktu setempat.

12 = Konjungsi Bulan - Saturnus pukul 18.00 - 00.30 waktu setempat

13 - 14 = Puncak Hujan Meteor Perseids (100 Meteor/Jam)
Inilah hujan meteor yang paling banyak ditunggu. Beritensitas tinggi, banyak menghasilkan fireball dan berlangsung di tengah musim kemarau menjadi alasan disukainya hujan meteor ini. Hujan meteor Perseids berlangsung antara 17 Juli-24 Agustus 2016. Pada puncaknya Sabtu dini hari diperkirakan akan terlihat hingga 100 meteor tiap jam. Rasi Perseus sebagai arah munculnya meteor-meteor Perseids akan berada di langit utara menjelang fajar. Menariknya tahun 2016 ini hujan meteor Perseids diperkirakan akan mengalami peningkatan aktifitas. Itu karena pada tahun sebelumnya puing-puing komet Swift-Tuttle yang menjadi penyebab hujan meteor ini tertarik mendekat ke arah bumi oleh gaya gravitasi Jupiter. Beruntung bulan yang telah melewati fase kuartir awal tiga hari lalu tidak akan terlalu menggangu pengamatan karena akan tenggelam tidak lama setelah lewat tengah malam.

16-17 = Elongnasi Merkurius
Merkurius akan mencapai titik tertingginya saat matahari terbenam dengan ketinggian sekitar 20' derajat diatas ufuk, Merkurius dapat disaksikan mulai pukul 18.00 - 19.00 waktu setempat diarah barat selepas senja sore.

18 = Gerhana Bulan Panumbra
Fenomena gerhana tak kasat mata ini akan terjadi kembali, namun kali ini bulan hanya menyentuh tipis di bayangan samar bumi (panumbra) jadi sulit membedakan gerhana panumbra dengan purnama biasa yang kita lihat. Gerhana bulan panumbra akan terjadi kembali dan bisa diamati dari Indonesia tanggal 17 September 2016 nanti.

18 = Fase Bulan Purnama  / Full Moon

23 = Formasi indah 3 Planet Merkurius, Jupiter, Venus
3 Planet ini akan membentuk formasi segitiga indah diarah barat langit dengan ketinggian sedikit rendah diatas ufuk, formasi cantik ini bisa disaksikan mulai pukul 18.00 - 19.00 waktu setempat. Pastikan untuk melihat formasi ini pandangan arah barat harus bebas halangan dikarenakan ketinggiannya sangat rendah.

24 = Konjungsi terdekat Mars & Antares
Konjungsi antara bintang dan planet ini akan terlihat sangat dekat jika diamati dari bumi, keduanya hanya terpisah 2' saja dilangit. Konjungsi ini bisa disaksikan mulai pukul 18.00 - 00.00. Untuk mengetahui Antares kalian bisa mencari rasi Scorpio/Kalajengking, dimana ketika pukul 18.00 posisi rasi ini sudah diatas kepala kita waktu ini.

26 = Konjungsi Bulan - Aldebaran pukul 00.00 - 05.00 waktu setempat.

27 = Super Konjungsi Venus - Jupiter
2 planet paling terang dilangit malam akan berkonjungsi kembali, dimana keduanya akan terlihat sangat dekat sekali hanya terpisah jarak sekitar < 1' saja, sangat dekat sekali. Fenomena super konjungsi ini bisa disaksikan selepas senja sore arah barat langit antara pukul 18.00 - 19.00 waktu setempat. Pastikan untuk melihatnya disarankan arah barat medan pandang pengamatan kamu bebas halangan apapun.

PLANET - PLANET:

- Merkurius, pukul 18.00 - 19.00 waktu setempat arah barat langit mag.semu (0,3)

- Venus, pukul 18.00 - 19.00 waktu setempat arah barat langit mag.semu (-3,3)

- Mars, pukul 18.00 - 00.00 waktu setempat mag. semu (-0,4)

- Jupiter, pukul 18.00 - 20.00 waktu setempat arah barat langit mag.semu (-1,3)

- Saturnus, pukul 18.00 - 00.00 waktu setempat mag. semu (0,6)

KETERANGAN:

- semakin kecil nilai magitudo semu maka semakin terang sebuah planet.

- Okultasi adalah peristiwa tertutupnya planet oleh bulan untuk sementara waktu.








Jumat, 15 Juli 2016

Jadwal Gerhana Matahari Total/Cincin di Indonesia Abad 21


Fenomena gerhana matahari total/cincin adalah fenomena yang biasa karena setiap tahun sering terjadi. Kenapa fenomena ini menjadi lagka dikarenakan tempat terjadinya tersebut, karena tidak semua daerah di dunia akan dilintasi gerhana matahari total/cincin tiap tahun, maka dari itu fenomena gerhana matahari mejadi daya tarik sendiri bagi pecinta astronomi. Berikut jadwal Gerhana Matahari Total/Cincin yang akan melintasi wilayah Indonesia hingga 100 tahun kedepan, bisa jadi wilayahmu beruntung akan dilintasi garis Total/Cincin dari gerhana matahari.

1. Gerhana Matahari Cincin 26 Desember 2019


Lintasan Cincin
- Provinsi Aceh : Pulau Simuele, Singkil
- Provinsi Sumut: Sibolga, Padang Sidempuan, Sipirok, Siabu, Binanga, dskt
- Provinsi Riau : Duri, Dumai, Bengkalis, Sontang, Bonai, Pulau Pedang, dskt
- Provinsi Kep.Riau : Batam, Tanjung Pinang
- Provinsi Kalbar: Singkawang, Sambas, Pemangkat, Menpawah, Putussibau, dskt
- Provinsi Kalut: Makulit, Basahan, dskt
- Provinsi Kaltim: Baia, Sokan, Berau, Tumbit, dskt

2. Gerhana Matahari Total 20 April 2023

Lintasan Total
- Provinsi Papua Barat: Fak-Fak dskt
- Provinsi Papua: Pulau Biak

3. Gerhana Matahari Total 22 Juli 2028

Lintasan Total
- Perairan Indonesia di Samudera Hindia, meskipun tidak ada daratan yang dilalui jalur totalitas gerhana namun seluruh Indonesia dapat menyaksikan gerhana matahari sebagiannya bahkan di Jawa, Bali, NTB, dan NTT intensitasnya diatas 90%

4. Gerhana Matahari Cincin 21 Mei 2031


Lintasan Cincin
- Provinsi Kalbar: Taman Nasional Betung, dskt
- Provinsi Kaltim: Samarinda, Tenggarong, Tebangan, Bontang, Mamanak, dskt
- Provinsi Sulteng: Palu, Donggala, Parigi, Poso, Toleo, Ampana, Luwuk, Banggai, dskt
- Provinsi Maluku: Ambon, dskt

5. Gerhana Matahari Total 20 April 2042

Lintasan Total
- Provinsi Bengkulu: Muko-Muko, Bantal, Penarik, dskt
- Provinsi Sumbar: Kepulauan Mentawai, Tapan, dskt
- Provinsi Jambi: Kota Jambi, Sungai Penuh, Bangko, Pemenang, Betung, Muara Bulian, Merlung, Simpang, dskt
- Provinsi Kalbar: Singkawang, Sambas, Menpawah, Pemangkat, dskt

6. Gerhana Matahari Cincin 14 Oktober 2042

Lintasan Cincin
- Provinsi Kalbar: Putusibau, Taman Nasional Betung, dskt
- Provinsi Kalteng: Puruk Cahu, Muara Teweh, Sikan, dskt
- Provinsi Kaltim: Samarinda, Balikpapan, Tanah Grogot, Bontang, Tenggarong, dskt
- Provinsi Sulbar: Seluruh daerah termasuk kecuali sebagian kecil utara provinsi Sulbar
- Provinsi Sultra: Kendari, Tolala, Kolaka, Pulau Buton, dskt
- Provinsi Sulsel: Pare-Pare, Bone, Singkang, Palopo, Watampone, dskt.
- Provinsi NTT: Atambua, dskt

7. Gerhana Matahari Cincin 5 Februari 2046

Lintasan Cincin
- Provinsi Papua: Pulau Biak, Kota Jayapura, dskt

8. Gerhana Matahari Hybird (Total-Cincin) 25 November 2049

Lintasan Hybird
Martapura (Sumsel), Bumi Agung (Lampung), dsb

9. Gerhana Matahari Cincin 22 September 2052

Lintasan Cincin
Provinsi NTT: Ende, Maumere, Atambua, dskt

10. Gerhana Matahari Cincin 20 Maret 2053

Lintasan Cincin
- Provinsi Jawa Timur: Taman Nasional Alas Purwo
- Provinsi Bali: Denpasar, Kuta, Nusa Penida, dskt
- Provinsi NTB: Pulau Lombok
- Provinsi Papua: Kepulauan Aru

11. Gerhana Matahari Total 12 September 2053

Lintasan Total
- Provinsi Sumut: Pulau Nias, Singkuang, dskt

12. Gerhana Matahari Cincin 5 November 2059

Lintasan Cincin
- Provinsi Aceh: Pulau Simuele, Singkil, Tapak Tuan, dskt
- Provinsi Sumut: Medan, Pematang Siantar, Sibolga, Belawan, dskt

13. Gerhana Matahari Cincin 28 Februari 2063

Lintasan Cincin
- Provinsi Sumbar: Padang, Pulau Siberut, Bukit Tinggi, Padang Pajang, dskt
- Provinsi Jambi: Sungai Penuh, dskt
- Provinsi Riau: Pekanbaru, dskt
- Provinsi Kep.Riau: Batam, Tanjung Pinang, dskt
- Provinsi Kalbar: Liku, Sekura, dskt

14. Gerhana Matahari Total 3 September 2081

Lintasan Total
- Provinsi Jawa Barat: Tasikmalaya, dskt

15. Gerhana Matahari Total 24 Agustus 2082

Lintasan Total
- Provinsi Aceh: Pulau Simuele
- Provinsi Sumut: Medan, Pematang Siantar, dskt
- Provinsi Sulut: Pulau Sangihe

16. Gerhana Matahari Total 22 Mei 2096

Lintasan Total
- Provinsi Lampung: Bandar Lampung, Metro, Kota Bumi, dskt
- Pulau Belitung
- Provinsi Kalbar: Kendawangan, Ketapang, Manismata, dskt.
- Provinsi Kalteng: Pangkalan Bun, Puruk Cahu, Muara Teweh, dskt
- Provinsi Kaltim: Mamahak, Melak, Tebangan, Berau, dskt

17. Gerhana Matahari Cincin 15 November 2096

Lintasan Cincin
- Provinsi Sulut: Manado, Tomohon, Bitung, dskt
- Provinsi Maluku Utara: Ternate, Tidore, Weda, Sofifi, Maba, dskt
- Provinsi Papua Barat: Sorong, Waigeo, Bintuni, Fak-Fak, dskt
- Provinsi Papua: Nabire, Kepulauan Aru, Mappi, Merauke, dskt

18. Gerhana Matahari Cincin 29 Desember 2103

Lintasan Cincin
- Provinsi Aceh: Banda Aceh

19. Gerhana Matahari Cincin 2 April 2117

Lintasan Cincin
- Provinsi Jawa Tengah: Cilacap, Purwokerto, Pekalongan, Wonosobo, Banjarnegara, Kebumen, Semarang, Demak, Kudus, Blora, Rembang, Surakarta, Magelang, Klaten, dskt
- Provinsi DIY: Semua provinsi masuk kedalam lintasan cincin

- Provinsi Jawa Timur: Tuban, Bojonegoro, Gresik, Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan, Trenggalek, Kediri, Mojokerto, Pacitan, Tulungagung, Madiun, dskt

- Provinsi Kalsel: Banjarmasin, Banjarbaru, Rantau, Pawing, dskt
- Provinsi Sulbar: Semua daerah termasuk kedalam lintasan cincin
- Provinsi Sulsel: Palopo, Bone, dskt
- Provinsi Sulteng: Palu, Donggala, Pasowe, Parigi, Poso, Ampana, Luwuk, Teku, Matindok, Banggai, dskt

- Provinsi Gorontalo: Kota Gorontalo, Bionga, Popalo, Marisa, dskt
- Provinsi Sulut: Manado, Tomohon, Bitung, Kotomobagu, dskt
- Provinsi Maluku Utara: Ternate, Tidore, Sofifi, Weda, Maba, dskt

Inilah yang membuat fenomena gerhana matahari total/cincin ini menjadi langka karena tidak terjadi setiap tahun dilokasi sama, dan tidak semua daerah akan dilintasi gerhana matahari total/cincin dalam waktu yang dekat. Untuk melihat simulasinya bisa lewat aplikasi Stellarium dan diset pada tanggal diatas silahkan mencoba :)

Sumber:
- Fred Espenak
- Xavier Jubier







































Kamis, 14 Juli 2016

Foto Konjungsi Bulan & Mars 14 Juli 2016

credit:
INFO ASTRONOMI

credit:
Chikondi Abimbola (Denpasar)

credit:
Nhonho Ggmu Manchunian

credit:
Nin Afriyanti (Pangkal Pinang)

credit:
Nitha Yuliani Gumelar (Subang)

credit:
Reza Fauzi (Purworejo)

Irman M (Banjarmasin)

credit:
Retno Dwi Chrismayanti (Kendal)

credit:
Novi Handayani

credit: 
Santi Devi Septina (Jakarta)










Sabtu, 09 Juli 2016

Indahnya Konjungsi Bulan & Jupiter 9 Juli 2016

credit:
INFO ASTRONOMI

credit:
Ajisaka Octawiyano

credit:
Iman Darmawan (Bandung)

credit:
Nhono Ggmu Manchunian

credit:
Sendy Gamaputra

credit:
Bledek Mulad

credit:
Faisa Tur Raisah (Kenjeran)

credit:
Didi Nurhadi Illian (Medan)

credit:
Adhitya (Ponorogo)

credit:
Yuzri Syamsudin (Suli, Sulsel)

credit:
Nur Ar-Rahman (Bekasi)

credit: 
Alvin Noor (Jepara)

credit:
Fahmi Mokhammad (Pekalongan)